Kemudahan Hadir Bersama Kesulitan
Kemarin siang saya menerima telepon dari seorang jamaah yang sedang mengalami masalah dengan utangnya. Si bapak ini memiliki banyak hutang di bank terutama dalam bentuk kartu kredit dan kredit tanpa agunan. Dalam pembicaraan telepon tersebut beliau meminta nasehat saya atas penawaran dari pihak bank untuk melakukan penjadwalan ulang utangnya. Saya yang pernah punya pengalaman yang sama langsung menjawab tidak usah diterima. Mengapa? Apakah ada jaminan bahwa kita bisa bayar jika dijadwal ulang? Yang ada kita akan bertambah lama stressnya, karena penjadwalan ulang berarti memperpanjang masa kreditnya, dan itu berarti memperpanjang tekanan pikiran kita untuk memikirkan angsurannya. Saya sarankan untuk ditolak dan bersabar saja, pasti nanti Allah berikan rezeki untuk bisa melunasi.
Yakinlah, Allah pasti punya cara yang lebih baik supaya kita segera
bebas dari hutang dan bebas dari riba. Allah sudah menyatakan bahwa
bersamaan dengan kesulitan pasti ada kemudahan. Perhatikanlah pak,
setiap kali bapak mendapatkan tekanan masalah, di saat itu pula Allah
hadirkan sinyal-sinyal jalan keluar. Mungkin bisa berupa prospek bisnis,
atau tagihan yang dibayar atau bentuk lain yang menunjukkan masih ada
harapan. Sayangnya kita lebih sering fokus pada kesulitan yang sedang
kita hadapi bukan pada sinyal harapan yang dihadirkan. Akibatnya sinyal
itu seakan tidak ada dan pikiran kita semakin kalut, yang ujung-ujungnya
keimanan kita mulai goyah. Tauhid kita mulai rapuh. Kita paksa memori
otak kita untuk mencari jalan keluar padahal kita tidak mempunyai
kekuatan apa-apa. Kita mulai tidak yakin Allah akan turun tangan untuk
menyelesaikan urusan kita. Kita mulai ragu Allah tidak akan mengijabah
doa-doa kita. Kita mulai sok keminter dengan menganggap rencana kita
lebih baik dari pada rencana Allah. Apa jadinya jika demikian?
Pertolongan Allah semakin jauh. Sinyal harapan jadi lenyap berubah
menjadi keterpurukan. Tekanan hidup menjadi semakin berat.
Itu semua kesalahan kita, tidak yakin apa yang disampaikan Allah. Jika
Allah sudah menyatakan bahwa BERSAMA dengan kesulitan pasti ada
kemudahan, bahkan diulang dua kali dalam satu surat pendek Al Insyirah,
itu berarti pasti terjadi. Semakin banyak kesulitan datang, semakin
banyak pula kemudahan yang dihadirkan. Ubahlah cara pandang kita, maka
kita akan menemukan sinyal kemudahan itu.
Berapapun hutang kita, itu kecil di sisi Allah karena hanya Allah Yang
Maha Besar. Sabar saja, tetap berikhtiar sesuai aturan Allah jangan
sekali-kali melanggar. Urusan hasil itu hak prerogratif Allah. Ikhtiar
bukan jalan mendapatkan rezeki tetapi ikhtiar adalah alasan supaya Allah
memberi kita rezeki. Selama kita sudah berikhtiar berarti kita sudah
memberikan alasan bagi Allah untuk memberikan rezekiNya kepada kita.
Tentang bagaimana jalannya, Allah punya cara yang lebih baik dari pada
kita. Bisa jadi dari jalan yang kita ikhtiari namun bisa jadi dari jalan
lain yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Tetap yakin kepada
Allah, terus berdoa, perbaiki ibadahnya dan bersabar.
Di akhir pembicaraan si bapak minta saya mendoakannya agar Allah segera
memberikan jalan keluar dari masalahnya. Dan saya pun mengaminkannya.
Sore ini HP saya berbunyi lagi. Saya lihat dari si Bapak yang kemarin
telepon. Saya pikir ada masalah apa lagi sampai beliau telepon lagi. HP
saya angkat. Terdengar suara si bapak ini lebih ceria dibandingkan
kemarin. Setelah sedikit berbasa basi, akhirnya beliau bercerita bahwa
kemarin setelah menelepon saya dia mendapatkan order catering. Meskipun
tidak mempunyai modal beliau terima order tersebut. Mungkin beliau ingat
nasehat saya untuk memperhatikan sinyal kemudahan.
Besok beliau harus memenuhi order catering tapi sampai hari ini belum
ada uang untuk belanja. Beliau praktekkan nasehat saya. Fokus pada
kemudahan dan bersabar. Beliau tidak tergoda untuk minta bantuan ke
orang lain, karena lebih banyak kecewanya bila menaruh harapan kepada
manusia. Beliau gantungkan harapan hanya pada Allah sang pemilik
semesta. Akhirnya keyakinannya membuahkan hasil, doanya diijabah oleh
Allah. Selepas sholat ashar dari masjid beliau mendapati istrinya sedang
menangis. Beliau bingung dengan keadaan tersebut, ada masalah apa lagi
yang menyebabkan istrinya menangis. Beliaupun menanyakan kepada istrinya
ada masalah apa. Istrinya pun bercerita bahwa baru saja ada tamu dari
kantor almarhum Bapaknya suami yang mengirimkan uang hasil pekerjaan
almarhum yang belum sempat dibayarkan. Istrinya menangis karena haru,
betapa Allah punya skenario yang tidak terduga untuk menjawab doa
mereka. Di saat mereka butuh modal untuk memenuhi order catering dan
tidak ada harapan lagi mendapatkan bantuan dari pihak lain, Allah
hadirkan modal melalui harta bapaknya yang diantarkan kepadanya sebagai
ahli waris. Alhamdulillah.
Subhanallah, sebuah kisah nyata yang mestinya bisa menjadi pelajaran
bagi kita. Setiap kali ada kesulitan, Allah pasti siapkan kemudahanNya.
Tinggal kita yakin, tetap ikhtiar dalam ketaatan dan bersabar. Allah
sudah punya rencana terbaik buat kita. Dan pasti renacan Allah akan
terjadi pada kita. Tidak ada kebaikan yang tidak menghasilkan kebaikan.
Ketika kita sudah melakukan perubahan diri dengan memperbanyak kebaikan,
maka kebaikan dari Allah pasti akan diberikan kepada kita. Kesulitan
apapun yang menimpa diri kita bisa jadi kebaikan dari Allah yang tidak
kita tahu. Karena dari kesulitan itulah hidayah diberikan kepada kita.
Ketika kita menuju hidayah Allah maka pasti kemudahan demi kemudahan
akan diberikan.
No comments:
Post a Comment