Friday, September 6, 2013

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَ‌ٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ

Artinya :'Dan tidaklah diperintahkan kecuali menyembah Allah dengan ikhlas itulah din yang lurus dan mendirikan sholat dan mengeluarkan zakat itulah din yang ditegakkan.

Syarat-syarat ibadah ada 2 agar diterima :
1. ikhlas semata-mata berbuat atau tidak berbuat karena Allah swt
2. ittiba' atau mengikuti sunnah/ kebiasaan nabi saw.

Bila ada 2 syarat itu kita lakukan maka amalan pasti diterima.

Perlu diketahui bahwa kalau Allah SWT memberi hidayah maka kita mudah mengamalkan agama secara sempurna karena kita dituntun oleh Allah SWT.

Maka dari itu dikala kita menyampaikan ajaran Islam jangan bicara sembarangan, apalagi tidak ada keterangan yang jelas dari Al-Qur'an dan hadits karena berat siksanya di hari kemudian, sebagaimana dalam Al-Qur'an surah An-Nahl ayat 25 :

 لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۙ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُم بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ

Artinya :" (ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu'.

Nah ini peringatan bagi da'i agar menda'wahkan yang jelas-jelas saja dikuasai dalilnya dan benar Ayat serta dari hadits yang shahih (hadits yang benar), bukan hadits palsu, bukan hadits batil yang tertolak, dll.