Wednesday, November 22, 2017

MELALUI LIKU_LIKU DUNIA MENUJU AKHIRAT

Katamu mudah, penuh kebahagiaan, canda, semua dapat diatasi ? kata dia susah, sulit, menyita pikiran, meneteskan air mata ? kata mereka yang di sana yang hidup dalam kemiskinan, lebih baik mati dari pada hidup dengan kemiskinan yang teramat menyakitkan... air mata sudah habis...karena sudah tidak ada lagi yang bisa jadi air mata.

Hidup ini teramat memeras pikiran untuk yang kita jalani. Berjalan dipermukaan bumi tanpa disadari sudah berlalu detik, menit, jam namun kita cepat melaju karena kesibukan jasad dan rohani berpikir dan merasai hingga kepala jadi sakit dan dada jadi sesak. Kadang menatap ke langit menghela napas panjang, tapi ada juga sudah bicara yang tidak wajar, mengapa hidupku begini ? mengapa aku disiksa begini ?

Apalah artinya kesedihan bagi orang yang tertawa terbahak-bahak di sana, apalah arti kemiskinan bagi orang yang berlimpah dengan harta dan kebahagiaan. aku tahu apa yang kamu derita, yang dia tangisi, yang mereka tahan karena lapar yang mendera.

Mengerti, dan paham hidup ini berjalan terus menggilas dan membawa tergantung kita bagaimana keadaannya di saat ini, apakah kamu termasuk yang bahagia atau yang menangis siang dan malam karena kemiskinan atau dililit utang.

Menghadapi hidup yang berlandaskan Islam hanya 2 kata kunci syukur atau sabar, tak ada kata kufur dan putus asa. Bila diuraikan sifat orang beriman : dapat nikmat bersyukur, kurang dapat bagian dari Allah SWT ya bersabar. Hidup yang dihadapi teramat memerlukan daya dan pikiran serta perasaan dari kita, makanya kita butuh Dinul Islam yang ada di dalamnya kesabaran, iman, ilmu, hikmah, bersyukur yang semua karena ALLAH SWT.